Posts

Showing posts from February, 2013

Menghapus Lara

Satu dua.. Aku terluka Tiga.. Empat.. Lalu menganga Dengan megah hingga kau tak mengerti Berapa duka yang kau beri Betapa rana yang kurasa Matamu bagai pisau, menyayat jika melihat Mulutmu bagai pistol, mengerang bila kau bicara Aku ini apa daya. Dan ku tahu kau adidaya Lalu aku bisa apa? Untuk bertanya pun susah Untuk berucap pun jengah Untuk melihat pun gelisah Kau datang lalu pergi Beri sedikit uang lalu kembali Kau pikir aku apalagi Datang pergi secepat belati Sudah biasa dan akan terbiasa Kau lupa, aku sakit Kau sakit, aku menderita Aku tahu kau berkelit Namun, adakah sedikit aku dihatimu? Oh tidak, aku bertanya lagi Ternyata akupun tidak tahu Diri ini harus apalagi Safira. Solo 27 Feb 13

Kepada Jiwa-Jiwa yang Tak Lelah...

Kepada jiwa-jiwa yang tak lelah Yang menanti hari demi hari Walau airmata sering terbelah Kaki itu masih kuat berlari Kepada jiwa-jiwa yang tak lelah Meniti jalan yang berkelok Hingga semangat susah merekah Tapi mata ini enggan belok Kepada jiwa-jiwa yang tak lelah Untuk memperjuangkan hidup Yang berharap semua ini adalah berkah Dari Sang Pencipta pemberi hidup Kepada jiwa-jiwa yang tak lelah Memungut kepingan-kepingan asa Aku tahu engkau lelah Sampai membiarkan gerak leluasa Kepada jiwa-jiwa yang tak lelah Lelah... Aku tak sekuat yang kau punya Cukup sampai disini aku menyera... Safira. Solo, 26 Feb 13

Mana Mungkin Aku Setia... - B.J Habibie

for Ainun Habibie.. Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan, bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak ditempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi. Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang atau berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini. Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang m