Akulah Malam Ini
Dingin angin malam yang menusuk hingga ke tulang Gigil bibirku, rasa beku hingga tak bisa kutuk Awan-awan kelabu melayang tak berirama Bulan yang tak penuh juga separuh tak bergeming Aku ini fana Lalu siapa kita Dalam pesan entah dari siapa Dan doa yang saling kita rapal Tanganku menengadah dan kau rapatkan jemarimu Aku tak masalah karena perbedaan itu undah Tapi apa orang lain bisa? Aku juga apatis namun tak sebodoh bigot-bigot itu Hatiku dingin sedingin hawa malam ini Mataku biru tak segan berair mata Jiwaku kelabu dan juga tak bergeming Karena, kau tahu? Akulah malam ini. Jogja. 17 Juli 2014 1.51 AM